RUKUN SHALAT DAN PERBEDAANNYA MENURUT 6 MADZHAB
1. Madzhab Syafi’i
Rukun sholat menurut Madzhab Syafi’I adalah sebagai berikut:
1) Niat, dilakukan bersamaan ketika melakukan takbiratul ihram
2) Berdiri bagi yang mampu
3) Takbir
4) Membaca Alfatihah
5) Ruku’
6) I’tidal sesudah ruku’
7) Sujud dua kali setiap rakaat
8) Duduk antara dua sujud
9) Duduk akhir
10) Tasyahud akhir
11) Sholawat atas nabi sesudah tasyahud akhir
12) Salam awal
13) Tertib
2. Madzhab Maliki
Rukun sholat menurut Madzhab maliki:
1) Niat
2) Takbiratul ihram
3) Berdiri dalam sholat fardlu, karena untuk sholat sunnah sah duduk walaupun sanggup berdiri
4) Alfatihah
5) Ruku’
6) Bangun dari ruku’
7) Sujud
8) Bangun dari sujud
9) Salam
10)Duduk untuk membaca salam
11)Thuma’ninah
12)I’tidal setelah ruku’ dan sujud dan bangun darinya
13)Tertib
14)Niat menjadi ma’mum
Dalam Madzhab Maliki dari rukun sholat di atas dibagi menjadi dua bagian, yang berbentuk qauliyah dan fi’liyah. Dari rukun yang berbentuk qauliyah yang dianggap fardhlu adalah: 1) Takbiratul ihram
2) alfatihah
3) salam
Yang fi’liyah adalah: 1) Mengangkat kedua tangan disaat takbiratul ihram
2) Duduk tasyahud dan menoleh kekanan ketika salam
3. Madzhab Hanafi
Dalam Madzhab Hanafi ada istilah fardlu dan wajib, fardlu adalah sesuatu yang dilakukan dalam rukun diibaratkan seperti sudut-sudut ka’bah yang apabila hilang salah satu dari sudutnya maka akan roboh. Sedangkan wajib adalah sesuatu yang ditetapkan berdasarkan dalil bila ditinggalkan maka akan mendapatkan siksa tetapi tidak membatalkan sholat.
a. Fardlu sholat:
1) Berdiri
2) Membaca
3) Sujud
4) Duduk terakhir selama tasyahud
b. Wajib sholat
1) Takbir
2) Al-fatihah
3) Membaca ayat sesudah al-fatihah
4) Membaca surat pada dua rakaat
5) Mendahulukan al-fatihah atas yang lain
6) Membersamakan hidung dengan dahi dalam sujud
7) Tertib
8) Thuma’ninah
9) Duduk pertama dalam sholat
10)Membaca tasyahud dalam duduk dua rakaat awal
11)Membaca tasyahud pada duduk terakhir
12)Secepatnya berdiri kepada raka’at ketiga setelah membaca tasyahud awal
13)Lafazh salam tanpa ‘alaikum
14)Mengeraskan bacaan
15)Melemahkan bacaan pada sholat zhuhur dan ashar
16)Do’a qunut pada shalat witir
17)Membaca sejumlah takbir pada shalat Id
18)Memperhatikan bacaan imam dan mengikuti gerakannya dalam sholat berjama’ah
4. Madzhab Ahmad
Rukun sholat menurut madzhab Hambali adalah sebagai berikut:
1. Berdiri bagi yang mampu
2. Takbir
3. Membaca Alfatihah
4. Ruku’
5. Berdiri dari ruku’
6. I’tidal sesudah ruku’
7. Sujud
8. Bangkit dari sujud
9. Duduk antara dua sujud
10. Thuma’ninah pada setiap rukun
11. Tasyahud akhir
12. Duduk ketika tasyahud akhir
13. Salam
14. Tertib
5. Madzhab Syi’ah
Rukun sholat menurut Madzhab Syi’ah adalah sebagai berikut
1) Niat
2) Takbiratul ihram
3) Mengangkat tangan
4) berdiri
5) Membaca al-fatihah pada dua rakaat pertama
6) Membaca qunut pada dua rakaat pertama
7) Ruku’
8) Membaca tasbih
9) Berdiri dari ruku’
10)Sujud
11)Duduk antara dua sujud
12)Salam
13)Tertib
6. Madzhab Zhohiri
Rukun sholat menurut Madzhab Zhohiri adalah sebagai berikut:
1) Niat, dilakukan bersamaan ketika melakukan takbiratul ihram
2) Takbir
3) Mengangkat dua tangan saat takbir
4) Membaca Alfatihah
5) Ruku’
6) Thuma’ninah
7) Membaca tasbih
8) Berdiri I’tidal setelah ruku’
9) Membaca سمع الله لمن حمدة
10) Membaca امين
11) Sujud dua kali
12) Duduk antara dua sujud
13) Membaca tasyahud
14) Salam awal
Perbedaan Rukun dan Dalil Masing-masing Madzhab:
1. Niat : menurut Maliki, Syafi’I, Zhahiri dan Syi’ah adalah bagian dari rukun shalat
Dengan dalil sebagai berikut:
قال الله تعلى: وما امروا الا ليعبدوا الله مخلصين له الدين
قال النبى صلى الله عليه وسلم: انما الاعمال بالنيات
Sedangkan menurut Hanafi dan Hambali niat adalah bagian dari syarat sholat, karena ayat diatas adalah untuk menyembah Tuhan dalam rangka meng Esakan Nya. Dan hadits tersebut ditujukan sebagai ganjaran amal seseorang.
2. Mengangkat dua tangan menurut Zhahiri wajib
Dengan dalil sebagai berikut:
ان رسول الله صلى الله عليه وسلم كان اذا كبر رفع يديه حت حاذى بهما اذنيه (بخارى: ج 1 ص 115)
3. Kebanyakan Imamiyah berpendapat bahwa menyilangkan dua tangan ketika shalat adalah dapat membatalkan shalat karena tidak ketetapan dari nash, bahkan sebagian berpendapat bahwa hukumnya haram dan ada yang hanya mengatakan makruh (fiqih lima madzab, M Jawad Mughniyah, 109)
4. Menurut Imam hanafi takbiratul ihram boleh menggunakan bahasa ‘ajam walaupun orang tersebut mampu berbahasa arab (كتاب الفقه عل المذاهب الاربعه, ص 230 (
5. Alfatihah menurut Abu Hanifah bukan dari bagian fardhu shalat,
Dalilnya:
فقرؤا ما تيسر من القران
قال النبى صم اذا قمت الى الصلاة, فاسبغ الوضؤ, ثم استقبل القبلة, ثم اقرأ ما تيسر من القران
Membaca fatihah menurut Abu Hanifah dan syiah hanya wajib,
Dalilnya:
لاصلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب
6. Mengucapkan amien menurut empat Madzhab sunnat, sedangkan menurut Zhahiri fardhu, dalilnya:
.... سمعت رسول الله صم قرأ ولاالضالين فقال امين يمد بها صوته (ابو داود ج1 ص35)
Sedangkan menurut Syiah mengatakan amien adalah membatalkan shalat, dengan alas an karena kata amien adalah perkataan manusia dan bukan merupakan kata yang ada di dalam al-Quran.
7. Menurut Abu Hanifa membaca ayat sesudah fatihah wajib hukumnya, dalilnya:
Dalam hadits Abu Sa’id al-Khudri “ tidak cukup shalat kecuali dengan membaca al-fatihah dan surat dalam shalat fardhu dan lainnya” (162)
8. Membaca tasbih saat ruku’ menurut Syafi’I, Hanafi, dan Maliki sunnah, sedangkan Hambali, Imamiyah dan Zhahiri fardhu.
9. Menurut Abu Hanifah mengangkat kepala dari ruku’ tidak wajib, bahkan boleh langsung sujud.
10. Dalam sujud menurut Maliki dan Hanafi yang wajib menempel hanya dahi sedangkan yang lainnya sunnah, sedangkan Syafi’I, Hambali, Imamiyah da Zhahiri wajib semua anggota yang tujuh.
Dalilnya:
قال نبى صم (امرت ان اسجد على سبعة اعظم: الجبهة, واليدين, والركبتين, واطرف القدمين)
11. Menurut Hambali dan Imamiyah tahiyyat yang pertama adalah wajib sedangkan madzhab yang lain sunnah, dan tahiyyat yang terakhir menurut semua madzhab wajib kecuali Mailiki yang mengatakan sunnah.
12. Salam wajib menurut semua madzhab, dalilnya:
قال رسول الله صم اذا شك احدكم فى صلاته فلم يدركم صلى ثلاثا ام اربعا فليطرح الشك وليبن على ما استيقن ثم سجد سجدتين قبل ان يسلم (صحح المسلم)
Menurut Hanafi yang wajib hanya kata السلامtanpa عليكم , dalilnya:
.... لان النبى صم لما علم ابن مسعود التشهد قال له (اذا قلت هذا فقد قضيت صلاتك, ان شئت ان تقوم فقم وان شئت ان تقعد فا قعد)
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar anda