("*., Buatmu Yang Lagi
Sendirian Di Malam Minggu ,.*")
01. bersyukurlah bila malam ini engkau masih berada
dalam taat | bersabarlah dan belajar hargai kesendirian daripada maksiat.
02. jalan kebaikan memang terjal mendaki, diatas menanti
keindahan pasti | jalan keburukan kaya janji, namun tak ada kejelasan pasti.
03. malam minggu tiada dipakai yang berpacar kecuali
menuju jalan sesat | menggadai masa depan demi enak yang sesaat.
04. satu malam minggu untuk berlatih mengabaikan dengan
ketentuan Allah | jadi undangan atas seumur hidup mereka tumpukan masalah.
05. satu malam minggu untuk sesaat rasa yang terlarang |
dengan taruhan kehormatan yang satu-satunya yang tak mungkin diulang.
06. andai setiap Muslimah pandai mengintip masa depan |
tentu menanti cinta halal memadu kasih bersama suami lebih menyenangkan.
07. kala suami jadi kekasih pertama, tiada masa lalu
yang hadir jadi hantu | tak ada yang perlu jadi rahasia, kehormatanmu sudah
tentu.
08. bilakah tiap Muslimah memikirkan sedikit akan hari
esok | menyendiri karena Allah lebih dekat lagi elok.
09. saat setiap sujud patuh dihadirkan tanpa kemunafikan
| karena kemuliaan diri masih utuh terjaga karena ketaatan kepada Allah.
10. kalaulah setiap Muslimah berkelana akal akan satu
masa | saat harus bercerita pada anak-anaknya saat dia masih muda.
11. bangga tentu terasa saat bisa akui kepada keturunan
|"bahwa ummi persembahkan pada abimu, sepenuh diri dan hati, ialah
kesucian".
12. itulah yang sekarang engkau jaga saat yang lain
terlena malam mingguan | satu-satunya kehormatan dan kemuliaan, ialah kesucian.
13. suci dari pandangan dan sentuhan lelaki tak miliki
hak | karena belum berani datangi wali-mu dan berikan mahar yang jadi hak.
14. suci dari rayuan dan janji yang datang dari lisan
yang belum sah | karena belum berani ucapkan sesederhana akad nikah.
15. wanita selalu akan dilihat dari masa lalu | dan
kesendirianmu karena engkau menghormati masa depanmu.
16. nikah itu saat untuk melihat kedepan, bukan
diberatkan masa lalu | untuk nikah maka pantaskan diri mapan, bukan pacaran
lebih dulu.
17. biarlah yang memilih disibukkan dengan maksiat tiada
guna | dzikirkan lebih banyak nama-Nya, pelajari lebih dalam agama-Nya.
18. karena malam mingguan sungguh bukan persiapan
pernikahan | hanya nafsu syahwat yang dibungkus legitimasi bernama pernikahan.
19. memahami Al-Qur'an barulah persiapan membentuk
keluarga masa depan | karena didalamnya berisi petunjuk sepanjang zaman.
20. mempelajari Al-Hadits barulah persiapan menjadi imam
yang baik | karena isinya perilaku dan tindakan manusia dan lelaki terbaik.
21. hafalan ayat akan jadi nasihat, lafal hadits bisa
jadi tausiyah | itu rahasia romantisme, keluarga nan sakinah.
22. jangan dipusingkan dengan kaidah"mana mungkin
nikah bila tak kenal dia"| karena Allah menautkan hati insan-insan yang
mengenal-Nya.
23. bila engkau meyakini Allah yang memegang hati setiap
manusia | maka perkenalan ratusan tahun pun akan percuma bila Dia tak ridha.
24. namun yang sama-sama mencintai Allah | maka hitungan
waktu tak banyak mereka perlukan untuk belajar mencinta dan berkasih.
25. maka memantaskan diri dengan penuhi segala kewajiban
kepada Allah | adalah doa terbaik bagimu untuk meminta pendamping nan shalih.
26. bagi Muslimah, dia tutupi dirinya dengan hijab dan
menjaga perilaku | maka itulah doa terbaik meminta suami berilmu.
27. bagi Muslim, dia panjangkan sujud malam dan
perbanyak puasa sunnah | maka itulah doa terbaik menghampiri Muslimah nan
shalihah.
28. bukan dengan janji sebelum siap, atau memintanya
menanti | ah, tiada kemana bila Allah kehendak, mungkin Allah siapkan yang
lebih baik?
29. penuhi kewajiban, perbanyak yang sunnah | insyaAllah
itulah wasilah perantaraan doamu pada Allah.
30. bukan malam mingguan tiada juntrungan miskin
komitmen | melainkan sibukkan penuhi kewajiban pada Allah sebagai persiapan.
So Jangan galau meski malam minggu tanpa teman di hati
lebih baiknya buat muhasabah diri bekal menuju di hadapan Illahi..
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentar anda