Penyejuk Hati on Facebook

Kamis, 13 September 2012

Inilah Respons Dunia Atas Film Hujat Islam


Sejumlah negara dilanda aksi demonstrasi, Rabu (12/9/2012), mengutuk film yang menghujat Islam dan Nabi Muhammad SAW, Innocence of Muslims. Massa turun ke jalan menghujat AS karena film itu dibuat oleh warga AS yang mengaku bernama Sam Bacile.
Setelah Duta Besar Amerika Serikat untuk Libya tewas oleh amuk massa, pemerintah AS kini memperketat fasilitas miliknya di beberapa negara. Dua buah kapal perang diberangkatkan ke Libya dan Marinir diterjunkan untuk mengawal warga AS. Kedutaan besar AS di beberapa negara juga dijaga ketat.
Di beberapa negara gejolak bermunculan. Setelah Libya dan Mesir, kini muncul aksi serupa. Di Tunisia, misalnya, polisi membubarkan massa dengan tembakan gas air mata dan peluru karet di dekat kita Tunis. Massa awalnya melakukan aksi damai namun kemudian mencoba merangsek ke dekat gerbang kedubes AS. Polisi berhasil menghalau massa namun membiarkan massa membakar bendera AS.
Protes besar-besaran juga terjadi di beberapa tempat seperti Khartoum, Sudan; konsulat AS di Csablanca, Maroko; dan di kantor PBB di Gaza, Palestina. Protes di Gaza juga ditandai dengan pembakaran bendera AS.
Di Nigeria, polisi diturunkan ke jalan-jalan untuk mengantisipasi amuk massa. Sedangkan kedutaan besar AS di Aljazair memperingatkan warganya untuk tidak bepergian yang tak mendesak untuk mencegah gangguan keamanan kepada mereka.
Sementara itu di Afghanistan, pemerintah meminta penyedia internet untuk memblokir situs YouTube hingga film yang menghujat Islam itu dicabut dari situs tersebut. Kendati demikian, di Kabul, klip film itu masih bisa ditonton.
Kelompok Taliban di Afghanistan mulai merapatkan barisan dan bersiap-siap untuk menyerang warga AS. Taliban juga menyerukan untuk membalas dendam terhadap tentara AS.
“Emirat Islam menyerukan pemuka agama di seluruh negeri untuk memberitahu kepada Muslim mengenai tindakan tak berperikemanusiaan yang dilakukan oleh orang Amerika... rapatkan barisan Muslim untuk perang berkepanjangan,” ujar Taliban dalam pernyataannya.
Di Libanon, Partai Hisbullah mengutuk keras film tersebut dan menyerukan kepada semua Muslim untuk menykapi isu tersebut. Mereka menyebut film itu “aksi tak bermoral yang memperlihatkan agresi tingkat tinggi”. Partai itu juga meminta PBB untuk menghukum tindakan anti-Islam seperti yang mereka lakukan terhadap kelompko anti-Semit. [BBC]

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentar anda

sorry-desi-glitters-2.gif